This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Sabtu, 11 Mei 2013

Bedanya Anak Dulu dan Sekarang

Perkembangan zaman yang sangat pesat sangat berpengaruh terhadap pergaulan anak remaja saat ini. Kalau kita bandingkan anak remaja jaman dulu dan sekarang sangat bertolak belakang sekali. Anak jaman dulu kalau dinasihati orang tua nya satu kali pasti sudah mengerti dan nurut. Kalau anak jaman sekarang dinasihati berkali kali tetap aja membangkang,*emang dasar yeh,anak muda sekarang pade gatau diri*.
Anak jaman sekarang cenderung melakukan hal-hal yang menyimpang,seperti tawuran,narkoba,pesta2 ga jelas. Alasan mereka melakukan itu katanya sih biar di cap sebagai anak gaul,hahaha*namanya anak GAUL: Gagal Ulangan,buktinya kalo pas ulangan disekolah nilainya ancur muluu,hahaha*. Oleh karena itu peran serta orang tua sangat dibutuhkan agar anak kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif.
Kalau anak remaja sekarang sering banget yang namanya ngerendahin profesi,misalnya:tukang sapu,kondektur bis,dan pengamen. Mereka menganggap itu profesi murahan*masih mending punye gawean,bisa ngasilin duit daripade ente bisenye cuma minta sama babeh,:p hahaha*. Dan juga anak remaja sekarang kalau suruh nyapu,ngepel pasti ogah,dijamin 100%. Tapi kalau diajak ke mall malah senangnya bukan main,haadeeehh.
Anak remaja jaman dulu kalau sekolah ya sekolah aja yang bener,ga mikir ini itu. Sedangkan anak remaja sekarang dateng ke sekolah bukannya mencari ilmu tapi mencari pacar,apaan tuh. *Sekolah ya sekolah aja gan,ga usah mikir yg begituan urusan nanti itumah*.
Bedanya anak remaja dulu dan sekarang adalah: kalau anak remaja dulu mereka selalu tampil sederhana,semangat,inovatif,dan tidak pernah memikirkan hal-hal yang tak penting. Sedangkan anak remaja sekarang mereka cenderung ingin mengikuti trend,kalau ga punya pacar terasa ada yg kurang,dan masih banyak lagi dah pokoknya.
Kebutuhan anak remaja jaman dulu: Baju,Tas,Sepatu,Buku,Seragam Sekolah,
Kebutuhan anak remaja sekarang: Handphone,Netbook,iPad,Gadget,Kamera DSLR. kebutuhan sekolah jd nomor berapa ga tau ckckckckck
Sebenarnya saya sendiri juga seorang pelajar SMP, walaupun masih SMp tapi saya berusaha berfikir kritis menghadapi perubahan jaman yang sangat pesat ini.
Saran saya kepada semua orang tua adalah: Selalu mengawasi setiap kegiatan anak baik didalam ataupun diluar sekolah,jangan seenaknya menuruti permintaan anak karena itu akan menggambarkan jiwa pengemis kepada si anak,selalu memberikan nasihat setiap hari agar si anak merasa takut jika melakukan hal yang menyimpang.
Mulai detik ini mari kita awasi stiap kegiatan anak kita,cetaklah generasi penerus bangsa yang kuat,cerdas,dan berwibawa.

Kamis, 09 Mei 2013

Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia Terbaru 2013

Kasus Pelanggaran HAM - Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia Terbaru 2013. Assalamalaikum wr wb. Alhamdulillah kita sekarang akan melihat Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia atau yang biasa kita sebut dengan HAM memang harus kita ketahui secara bersama-sama, karena kasus ham sekarang telah banyak sekali yang terjadi dari masyarakat atas atau bawah sekali pun. Jadi agar kita tahu kasus pelanggaran ham maka kita harus mengetahui contohya dulu agar kita mengetahui pelanggaran ham tersebut secara menyeluruh hingga akar-akar yang ada di pelajaran yang sangat berharga tersebut.

Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia cukup lumayan banyak dan terjadi pada setiap tahunnya. Contoh saja pada Abilio Jose Osorio Soares, mantan Gubernur Timtim, yang diadili oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) ad hoc di Jakarta atas dakwaan pelanggaran Hak Asasi Manusia berat di Timtim dan dijatuhi vonis 3 tahun penjara. Sebuah keputusan majelis hakim yang bukan saja meragukan tetapi juga menimbulkan tanda tanya besar apakah vonis hakim tersebut benar-benar berdasarkan rasa keadilan atau hanya sebuah pengadilan untuk mengamankan suatu keputusan politik yang dibuat Pemerintah Indonesia waktu itu dengan mencari kambing hitam atau tumbal politik. Beberapa hal yang dapat disimak dari keputusan pengadilan tersebut adalah sebagai berikut ini.

Pertama, vonis hakim terhadap terdakwa Abilio sangat meragukan karena dalam Undang-Undang (UU) No 26/2000 tentang Pengadilan HAM Pasal 37 (untuk dakwaan primer) disebutkan bahwa pelaku pelanggaran berat HAM hukuman minimalnya adalah 10 tahun sedangkan menurut pasal 40 (dakwaan subsider) hukuman minimalnya juga 10 tahun, sama dengan tuntutan jaksa. Padahal Majelis Hakim yang diketuai Marni Emmy Mustafa menjatuhkan vonis 3 tahun penjara dengan denda Rp 5.000 kepada terdakwa Abilio Soares.

Kasus Pelanggaran HAM


Bagi orang yang awam dalam bidang hukum, dapat diartikan bahwa hakim ragu-ragu dalam mengeluarkan keputusannya. Sebab alternatifnya adalah apabila terdakwa terbukti bersalah melakukan pelanggaran HAM berat hukumannya minimal 10 tahun dan apabila terdakwa tidak terbukti bersalah ia dibebaskan dari segala tuduhan.Kedua, publik dapat merasakan suatu perlakuan “diskriminatif” dengan keputusan terhadap terdakwa Abilio tersebut karena terdakwa lain dalam kasus pelanggaran HAM berat Timtim dari anggota TNI dan Polri divonis bebas oleh hakim. Komentar atas itu justru datang dari Jose Ramos Horta, yang mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kemungkinan hanya rakyat Timor Timur yang akan dihukum di Indonesia yang mendukung berbagai aksi kekerasan selama jajak pendapat tahun 1999 dan yang mengakibatkan sekitar 1.000 tewas. Horta mengatakan, “Bagi saya bukan fair atau tidaknya keputusan tersebut. Saya hanya khawatir rakyat Timor Timur yang akan membayar semua dosa yang dilakukan oleh orang Indonesia”

1. PELANGGARAN HAM OLEH TNI
umumnya terjadi pada masa pemerintahan Presiden Suharto, dimana (dikemudian hari berubah menjadi TNI dan Polri) menjadi alat untuk menopang kekuasaan. Kasus Pelanggaran HAM oleh TNI mencapai puncaknya pada akhir masa pemerintahan Orde Baru, dimana perlawanan rakyat semakin keras.

2. KASUS PELANGGARAN HAM YANG TERJADI DI MALUKU
Konflik dan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku sekarang telah berusia 2 tahun 5 bulan; untuk Maluku Utara 80% relatif aman, Maluku Tenggara 100% aman dan relatif stabil, sementara di kawasan Maluku Tengah (Pulau Ambon, Saparua, Haruku, Seram dan Buru) sampai saat ini masih belum aman dan khusus untuk Kota Ambon sangat sulit diprediksikan, beberapa waktu yang lalu sempat tenang tetapi sekitar 1 bulan yang lalu sampai sekarang telah terjadi aksi kekerasan lagi dengan modus yang baru ala ninja/penyusup yang melakukan operasinya di daerah – daerah perbatasan kawasan Islam dan Kristen (ada indikasi tentara dan masyarakat biasa).

Penyusup masuk ke wilayah perbatasan dan melakukan pembunuhan serta pembakaran rumah. Saat ini masyarakat telah membuat sistem pengamanan swadaya untuk wilayah pemukimannya dengan membuat barikade-barikade dan membuat aturan orang dapat masuk/keluar dibatasi sampai jam 20.00, suasana kota sampai saat ini masih tegang, juga masih terdengar suara tembakan atau bom di sekitar kota.

Akibat konflik/kekerasan ini tercatat 8000 orang tewas, sekitar 4000 orang luka – luka, ribuan rumah, perkantoran dan pasar dibakar, ratusan sekolah hancur serta terdapat 692.000 jiwa sebagai korban konflik yang sekarang telah menjadi pengungsi di dalam/luar Maluku.

Semoga dengan adanya artikel kasus pelanggaran ham indonesia ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Terlebih kepada adik-adik untuk belajar dan mengerti bagaimana kasus pelanggaran ham itu terjadi.

Rabu, 01 Mei 2013

Di Upacara Hardiknas, Mendikbud Minta Maaf soal UN




JAKARTA, KOMPAS.com 
— Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar upacara di halaman Gedung A, Kamis (2/5/2013). Dalam upacara bertema "Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan", Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan permohonan maafnya atas pelaksanaan ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu.

"Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya menyampaikan permohonan maaf atas persoalan penyelenggaran UN tingkat SMA tahun ini," kata Nuh saat memberi sambutan di depan Gedung A, Kemdikbud, Jakarta.

"Hal ini harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga dalam memberikan layanan pendidikan merata kepada masyarakat," imbuh Nuh.

Selanjutnya, ia memaparkan pemilihan tema Hari Pendidikan Nasional kali ini menggambarkan kesungguhan dari pihak kementerian untuk mewujudkan layanan pendidikan yang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua atau education for all.

"Pendidikan itu tidak membedakan asal usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan," ujar Nuh.

Untuk itu, tidak ada alasan karena wilayah yang terpencil kemudian pelayanan pendidikan menjadi tidak optimal dan tertinggal. Hal ini sempat ditunjukkan saat pelaksanaan UN tahun ini. Pihak kementerian mendahulukan distribusi ke wilayah terpencil agar sampainya bersamaan dengan yang di wilayah terdekat.

"Kami benar-benar fokus untuk memeratakan pendidikan di Indonesia, tidak hanya dari meratanya akses, tetapi juga biaya," ujar Nuh.

"Sekali lagi, Selamat Hari Pendidikan Nasional," tandasnya

Jumat, 01 Februari 2013

Kecanduan Game Online, Anak Bisa Kriminal

Surakarta – Yayasan Sahabat Kapas menilai kecanduan anak-anak pada game online sudah seperti kecanduan seseorang kepada narkotik. Sebab, ketika ingin bermain dan tidak punya uang, anak akan melakukan segala cara, termasuk berbuat kriminal.

Koordinator Yayasan Sahabat Kapas, Dian Sasmita, mengatakan, dalam enam bulan terakhir, di Surakarta ada tujuh anak yang melakukan pencurian demi bisa bermain game online. “Sebagian di antaranya saat ini kami dampingi,” katanya di sela aksi menyambut Hari Anak Nasional, Minggu, 1 Juli 2012.

Aktivitas di depan layar komputer untuk bermain game online punya dampak buruk untuk anak-anak. Antara lain, anak-anak jadi terisolasi dari lingkungan dan pergaulan nyata karena terlalu asyik dengan dunia maya yang sedang dihadapi.

Bahkan mereka bisa terbawa untuk berperilaku agresif, meniru apa yang dilihat di permainan, misalnya untuk permainan yang berkaitan dengan peperangan. Nah, lantaran ingin meneruskan permainan padahal tidak punya uang, anak bisa terdorong melakukan tindak kejahatan seperti mencuri. “Belum lagi jika bicara nilai pelajaran di sekolah bisa menurun karena konsentrasi belajar juga turun,” kata Dian.

Dian mengakui penggunaan Internet memang tidak sepenuhnya punya dampak buruk. Itulah perlunya peran orang tua mengawasi kegiatan anak di depan komputer. “Dampingi anak-anak saat mengakses Internet. Selain itu, beri batasan waktu,” kata Dian.

Solusi mengatasi kecanduan game online, dia menyarankan orang tua agar memberikan alternatif kegiatan. Anak usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar menghabiskan waktu bermain game online.

Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Juliani Prasetyaningrum, mengatakan game online menjadi pelarian bagi anak-anak yang merasa tidak nyaman di rumah. “Mungkin di rumah tertekan dengan tuntutan prestasi yang diminta orang tua atau memang tidak betah di rumah karena ada masalah di keluarga,” katanya.

Karena itu, anak-anak lantas memilih bergabung dengan kelompoknya, seperti komunitas penggemar game online. Tindakan kejahatan demi menyalurkan hobinya bermain game online tidak terlepas dari pengaruh dalam komunitasnya tersebut. “Kalau kelompoknya itu melakukan kejahatan, maka bisa ikut-ikutan,” katanya.

Juliani menyarankan orang tua untuk secara intens menjalin komunikasi dengan anaknya. Kemudian mengubah cara berkomunikasi, dari semula selalu menuntut, beralih menjadi pendamping dan teman bagi si anak. “Kuncinya di orang tua dan keluarga, yang memang sering berinteraksi dengan anak-anak,” ujarnya.

Senin, 21 Januari 2013

NOVEL NOVEL ≧◉◡◉≦


Mau Tau Sinopsisnya????

Judul Novel : Happy Autumn   행복한 가을
Pengarang : Keisha Sarang
Penerbit  : Laskar Aksara

Rabu, 16 Januari 2013

Kondisi TIK di Indonesia Sungguh Memprihatinkan

Tribunnews.com - Kamis, 30 Agustus 2012 21:54 WIB


Kondisi TIK di Indonesia Sungguh Memprihatinkan
IST
Menkoperekonomian Hatta Rajasa, saat penutupan Indonesia International Infrastructure Conference 2012 di JCC, Jakarta, Kamis (30/8/2012). 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar mengungkapkan kondisi infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia yang masih sepi peminat.
Demikian terungkap dalam konferensi hari ketiga Asia Pasific Ministers & Regional Governors Conference on Sustainable and Inclusive Infrastructure Development 2012 (APM & RGC 2012) dan Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2012 (IICE 2012), Kamis (30/8/2012).
“Melihat pola investasi di indonesia, terdapat infrastruktur yang kurang diminati,” kata Basuki.
satu di antaranya adalah internet exchange, baik untuk domestik dan internasional. Karena itu, lanjutnya, pemerintah memutuskan untuk membangun internet exchange di beberapa kota.
“Diharapkan akhir 2014 seluruh provinsi terdapat internet exchange,” ungkapnya. Untuk tahun ini, pihaknya berencana mendirikan international internet exchange di beberapa kota seperti Jakarta, Pontianak, Medan, dan Batam.
Sebelumnya Basuki mengungkapkan bahwa TIK merupakan “anak bungsu” dalam keluarga besar infrastruktur. “TIK adalah anak bungsu dari keluarga besar infrastruktur karena lahir belakangan. Baru beberapa tahun belakangan ini diakui sebagai infrastruktur dan mendapat perhatian dari masyarakat,” ungkapnya.
Namun sebagai anak bungsu, lanjut Basuki, pengaruh TIK sangat berbeda. “Hal ini disebabkan karena TIK men-deliver sesuatu yang sifatnya informasi yang akan membentuk mindset. Membawa suatu pesan yang dapat mengubah mindset suatu bangsa. Terlihat bahwa proses integrasi dunia dipercepat dengan TIK”, tambahnya.

Selasa, 15 Januari 2013

Perkembangan IPTEK Di Dunia


"Ilmu pengetahuan merupakan upaya pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu." - Horton, P, B., & Chester L, H

"tekonologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis." - Horton, P, B., & Chester L, H

       Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusun sebagai berikut:
  1. Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya, dengan kata lain ontologis merupakan objek formal dari suatu pengetahuan
  2. Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan
  3. Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
       Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kini sudah mendunia. Banyak orang yang beranggapan bahwa IPTEK merupakan bagian dari hidup mereka bahkan sudah mendarah daging. Dari kalangan atas, menengah, hingga bawah, sudah mengenal IPTEK dengan baik.
       IPTEK diciptakan oleh manusia pada dasarnya untuk memudahkan hidup mereka. IPTEK juga menjadi tantangan bagi para inovator untuk menemukan inovasi-inovasi baru. Dengan begitu, IPTEK dapat memacu kreatifitas dan pola pikir seseorang agar tidak kalah dalam persaingan teknologi.
       Salah satu contoh perkembangan dari IPTEK, khususnya teknologi adalah telepon selular atau yang lebih sering dikenal dengan nama Handphone. Kini handphone sudah menjamur dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak kecil pun sudah sangat mahir dalam menggunakan handphone. Fungsi handphone adalah untuk berkomunikasi jarak jauh tanpa menggunakan kabel. Handphone dari masa ke masa mengalami perubahan yang tentunya semakin canggih.


        Namun, disamping segelintir manfaat dari handphone, kita pasti juga akan menemukan kelemahan-kelemahan yang ditimbulkannya, diantaranya adalah membuat diri kita boros. Misalnya, jika kita ingin mempunyai handphone, maka kita harus membelinya dengan uang yang cukup banyak. Lalu, jika kita ingin memperindah handphone kita, maka kita akan membeli aksesoris dan semacamnya yang mengharuskan menguras kantong kita. Lalu, handphone juga membutuhkan pulsa agar dapat berkomunikasi.
        Segala hal pasti mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif. Begitu pun dengan IPTEK. Tinggal bagaimana kita dapat menggunakannya dengan baik dan benar. Kita harus mampu menjaga pikiran, kelakuan, dan juga harus dapat mempertahankan iman kita jika sedang menjalani aktifitas dengan memanfaatkan IPTEK. Jangan sampai kita terjerumus dalam 'lingkaran setan' yang akan berakhir dengan penyesalan kelak.
        Apakah kalian sudah memanfaatkan IPTEK secara baik dan benar?

Rabu, 09 Januari 2013

DAMPAK GLOBALISASI BAGI PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA

Apa saja dampak globalisasi? Banyak sekali! Tetapi dalam ulasan kali ini saya batasi pada dampak-dampak kejiwaan dan kerohanian saja, mengikuti alur fokus seperti di atas.
Baiklah pertama-tama kita memahami dulu aspek-aspek penting arus globalisasi. Sebagaimana diketahui ada dua pakar tenar yang banyak mengupas ihwal gejala-gejala globalisasi atau megatrend. Kita mengenal pokok-pokok pikiran mereka lewat buku-buku laris (best-sellers) mereka. John Naisbitt terkenal karena menulis dua buku seputar soal Megatrend. Sedangkan Alvin Toffler antaranya menulis buku trilogi, yang masing-masing berselang waktu 10 tahun, berjudul: Future Shock, Third Wave dan Power Shift. Buku-buku tersebut sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan diterbitkan oleh P.T. Pantja Simpati, Jakarta
Yang saya petikan atau sarikan di bawah ini bersumber dari buku pertama triloginya, yang dalam terjemahannya berjudul Kejutan Masa Depan. Judul bukunya ini sebetulnya adalah judul pasal 15 dan 16, yang merupakan pasal-pasal pada Bagian Kelima, yang menurut hemat saya merupakan inti ulasannya yang terbaik dalam buku ini. Adapun Bagian Kelima berjudul "Batas Kemampuan Adaptasi": pasal 15 melihatnya dari Dimensi Fisik dan pasal 16 dari Dimensi Psikologis. Dalam memaparkan pendapatnya, ia mengacu pada aneka disiplin ilmu pengetahuan, dan merangkum hasil-hasil penemuan ilmiah yang up to date (tentu saja sampai tahun 1970 saat buku itu ditulis).
Pertama. Manusia memiliki kemampuan melakukan adaptasi, baik secara biologis maupun secara psikologis, dan juga secara kultural. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa manusia (dan organisme lainnya) senantiasa harus berinteraksi dengan lingkungannya341 (alam dan sesama manusia). Dari lingkungannya itu ia senantiasa menerima, aneka "rangsangan" atau "stimulasi" terhadap tubuh dan dirinya.
Kedua. Respons manusia terhadap rangsangan oleh para ahli psikologi eksperimental disebut "respons orientasi" (orientation response, OR).342 Dalam hal ini adrenalin dan non adrenalin lalu bekerja, yang berfungsi sebagai energi tertentu. Dalam kaitan dengan area modernisasi maka banyak sekali hal yang serba baru (kebaruan, noverity). Dengan demikian, jumlah rangsangan kian banyak dan jumlah suplai bahan pelepas energi (energy releasers) pun kian meningkat.
Ketiga. Kalau daya "respons orientasi" tak lagi dapat mengatasi arus rangsangan yang serba baru dan bertubi-tubi, maka manusia melakukan apa yang Toffler sebut sebagai "reaksi adaptif".
... Reaksi ini berkaitan erat dengan OR. Memang kedua proses ini sangat rapat terjalin sehingga OR dapat dianggap sebagai bagian atau fase awal reaksi adaptif yang lebih besar dan luas cakupannya. Namun, apabila OR terutama didasarkan atas sistem saraf, reaksi adaptif banyak tergantung pada kelenjar endoktrin dan hormon yang dialirkannya ke dalam tubuh. Garis pertahanan yang pertama adalah saraf; yang kedua hormon.343
Jadi, setiap perubahan, artinya setiap menghadapi sesuatu yang baru atau asing, misalnya memasuki kota yang baru, bahkan rumah atau ruangan baru, menuntut adanya energi OR dan reaksi adaptif. Apalagi kalau sebuah desa terpencil namun cukup kaya, tiba-tiba kebanjiran pesawat televisi beserta antena parabolanya. Yang menuntut energi OR dan reaksi adaptif bukan semata rangsangan perangkat TV saja, tetapi terutama juga isi siaran yang ditayangkannya. "Demikianlah kebaruan setiap kebaruan yang dapat di indera - memetik aktivitas eksplosif di dalam tubuh ...344 perubahan yang kecil pun dalam iklim emosional atau dalam hubungan antarpribadi, dapat menimbulkan perubahan yang jelas dalam kimia tubuh"345 Bahkan "...antisipasi perubahan saja dapat memicu reaksi adaptif"346
Keempat. Dapat disimpulkan bahwa ada batas kemampuan adaptasi. Manusia toh merupakan "...suatu biosistem dengan kemampuan terbatas terhadap perubahan,"347 khususnya juga terhadap kebaruan-kebaruan. Akibat semua itu manusia lalu mudah terkena atau mengalami aneka macam "sutris" atau "stress".
Kelima. Tetapi seiring dengan itu patut dimunculkan pula kesimpulan kebalikannya. Yaitu bahwa manusia juga tidak bisa hidup tanpa perubahan sama sekali.
"...Tak seorang pun dapat hidup tanpa mengalami stress sama sekali sampai batas tertentu, "tulis Dr. Selye. Meniadakan OR dan reaksi adaptif sama artinya dengan meniadakan segala perubahan termasuk pertumbuhan, perkembangan diri, dan pendewasaan.... Perubahan tidak hanya perlu dalam kehidupan; perubahan adalah kehidupan itu sendiri. Begitu pula halnya, kehidupan adalah adaptasi.348
Keenam. Kesimpulan dari keseluruhan makna Kejutan Masa Depan dapat diringkas dalam kalimat berikut ini. "Kejutan masa depan merupakan respons terhadap stimulasi lanjur (overstimulation)."349 Toffler misalnya menyebut juga ihwal "Muatan lanjur Informasi" (information overload) dan "stimulasi lanjur desisional" (decisional overstimulation);350 yakni rangsangan pengambilan keputusan yang berlebihan.
"Muatan lanjur informasi" terjadi kalau terlampau banyak informasi yang harus kita serap, antaranya lewat siaran-siaran TV (antaranya acara Dunia dalam Berita, misalnya, yang menayangkan aneka peristiwa peperangan, bencana alam, kecelakaan, penderitaan dan lain sebagainya) dan juga lewat bahan bacaan: koran, majalah, buku.
"Muatan lanjur desisional" terjadi kalau seseorang misalnya terlampau banyak memegang jabatan: sebagai ketua ini, penulis itu, bendahara anu. Seorang bijak pernah berkata bahwa jumlah maksimum jabatan atau fungsi yang diemban seseorang ialah tujuh!
Kalau kita sebagai orang-orang yang relatif sudah lebih dewasa merasa agak "kewalahan" menampung arus "banjir informasi" (serta "kecamuk muatan lanjur desisional"), apalagi anak-anak dan remaja. Dalam surat kabar Jawa Pos, minggu 14 Februari 1993, dimuat suatu berita yang layak kita camkan, dan karenanya saya kutip di bawah ini sebagai bahan kajian refleksif.

Awas! Akibat Game Online Anak bisa Membunuh, Merampok & Memperkosa

JAKARTA (voa-islam.com) - Satgas Perlindungan Anak (PA) menyororti perosalan kecanduan anak-anak pada game yang sudah melewati ambang batas. Anak-anak menghabiskan waktunya berjam-jam dengan game tanpa peduli dengan lingkungannya.

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ini dapat merusak sistem saraf otak anak sehingga dapat menurunkan kecerdasan, konsentrasi, memicu perilaku agresif, autis dan penyakit lainnya seperti kerusakan mata, obesitas, gangguan pertumbuhan dan sosial.

"Ini baru dari aspek anak-anak yang sudah kecanduan game. Pada aspek lain seperti dampak game pada anak, kita amati banyak kasus yang berawal dari pengaruh game, seperti anak SD membunuh temannya di Ciracas gara-gara label geng, SD membacok temannya di Depok, umur 9,10,11 mencabuli anak umur 6 dan 4 tahun di Padang. Baru-baru ini beberapa anak merampok karena butuh uang untuk game online, beberapa kasus kekerasan, bullying, pemerkosaan, pencabulan dan sebagainya dipicu oleh game online," ujar M. Ihsan Ketua Satgas PA dalam keterangan pers yang disampaikan pada Rabu (5/9/2012).

Beberapa media mengangkat fakta game online, khususnya tvone punya bukti dan fakta tentang kasus anak dipicu oleh game online, tapi pemerintah dan masyarakat belum tersentak dan seperti tidak ada masalah. Sampai saat ini anak-anak masih bersembunyi di kamar dengan game nya, orang tua dengan bangga memberi fasilitas game pada anaknya tanpa kontrol, warnet penuh dan buka 24 jam bebas diakses oleh anak-anak tanpa ada regulasi khusus tentang warnet.

"Banyak penelitian membuktikan bahwa materi game yang diminati anak-anak adalah kekerasan bercampur dengan pornografi. Materi game yang positif tidak menarik buat anak-anak," lanjut Ihsan.

Menurut Ihsan, pemerintah daerah harus menyisir izin warnet dan membatasi jam operasi serta anak yang boleh masuk warnet, pemerintah dan masyarakat mengkampanyekan perilaku positif dengan game, bimbingan dan pengawasan untuk anak-anak di rumah dan lingkungan.

"Juga sampai kebijakan pengaturan warnet dan penjualan materi game serta game online," tandas Ihsan.